Senin, 25/11/2024 06:33 WIB

PBB Kutuk Serangan Drone Ukraina di Moskow

Guterres mengutuk serangkaian serangan pesawat tak berawak di Moskow dan menyerukan diakhirinya setiap dan semua serangan terhadap fasilitas sipil.

Sebuah drone menabrak menara bertingkat tinggi di Moskow karena sejumlah drone telah jatuh. (Twitter)

JAKARTA, Jurnas.com - Kantor Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres mengutuk serangkaian serangan pesawat tak berawak di Moskow dan menyerukan diakhirinya setiap dan semua serangan terhadap fasilitas sipil.

"Kami menentang setiap dan semua serangan terhadap fasilitas sipil dan kami ingin mereka berhenti," kata Wakil Juru Bicara Guterres, Farhan Haq, kepada wartawan.

Haq berbicara sehari setelah beberapa kendaraan udara tak berawak (UAV) dicegat di distrik keuangan Moskow, dengan puing-puing dari pesawat yang jatuh merusak dua gedung pencakar langit dan melukai satu orang.

Salah satu bangunan yang sama rusak lagi pada Selasa, ketika salah satu dari tiga UAV yang masuk macet secara elektronik dan membelok ke fasad kaca menara, menurut pihak berwenang Rusia.

Sementara Kiev belum menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyatakan pada Minggu bahwa perang kembali ke wilayah Rusia.

Sementara salah satu penasihat utamanya, Mikhail Podoliak, mengatakan pada Selasa bahwa "Moskow dengan cepat terbiasa dengan perang penuh, dan akan segera mengalami lebih banyak drone tak dikenal, lebih banyak keruntuhan, (dan) lebih banyak konflik sipil."

Zelensky dan pejabatnya mengikuti pola yang sama setelah serangan Ukraina sebelumnya terhadap infrastruktur sipil. Para pejabat Ukraina menyambut baik pengeboman Jembatan Krimea Oktober lalu, tetapi membantah bertanggung jawab.

Pejabat keamanan Ukraina akhirnya mengakui serangan itu awal musim panas ini, dan mengaku bertanggung jawab atas serangan lanjutan di jembatan bulan lalu.

Sekretaris Pers Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa Ukraina meluncurkan "serangan teroris" di Moskow dan sasaran sipil lainnya di Rusia karena frustrasi atas kegagalannya di medan perang.

"Upaya serangan drone adalah semacam tindakan putus asa dengan latar belakang kegagalan tersebut. Dan, tentu saja, Kiev menggunakan taktik teroris seperti itu," kata Peskov.

Rusia sejauh ini membatasi serangan rudal dan pesawat tak berawak di Ukraina untuk target militer dan infrastruktur. Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bulan lalu bahwa ini akan segera berubah jika Kiev terus menyerang warga sipil Rusia.

"Kita perlu memilih target non-tipikal untuk serangan kita. Tidak hanya gudang, pusat energi, dan pangkalan minyak,” kata Medvedev yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.

"Ada tempat lain di mana mereka belum mengharapkan kita. Dan di mana pengaruhnya akan sangat signifikan," sambungnya.

Sumber: RT

KEYWORD :

Sekjen PBB Antonio Guterres Perang Rusia Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :